Editor Makmun Hidayat Salah satu cara mendeteksi unsur hara dalam tanah melalui kondisi fisik tanaman, yang disampaikan Peneliti Kimia dan Kesuburan Tanah, Balai Penelitian Tanah, Ir. A. Kasno, MSi, dalam bimbingan teknis online, Senin 16/8/2021. -Foto Ranny Supusepa Hal ini akan menghindari penurunan produktivitas lahan pertanian, yang mulai terjadi sejak tahun 1987. “Penurunan ini merupakan hasil dari kurangnya asupan bahan organik, pencemaran bahan kimia, kerusakan sifat tanah hingga kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia berlebih,” urainya. Untuk melakukan deteksi hara, yang perlu dilakukan adalah pengamatan defisiensi hara di lapangan, mengetahui jenis tanah dan iklim, mengetahui peta status hara P dan K di tanah, analisis status hara dengan tes kit serta menggunakan soil sensor. “Deteksi ini dapat dilakukan secara cepat. Misalnya, pada tanah masam selalu ditemukan tanaman melastoma. Jadi kalau melihat tanaman ini, sudah pasti tanahnya masam. Tak perlu dicek lagi,” urainya lagi. Atau dalam kasus tanaman jagung, gejala kekurangan hara bisa terlihat dari daun. “Kalau kekurangan hara P, daunnya jadi ungu. Kalau kuning warna daunnya, artinya yang kurang adalah hara N,” tandasnya. SELANJUTNYA 1 2videoini adalah video tentang cara mengetahui kandungan unsur hara NPK dan pH pada tanah sawah. cara mengetahui dilakukan dengan PUTS atau perangkat uji tan Home Penemuan Kamis, 08 Juni 2023 - 1450 WIBloading... Ilustrasi tanah vulkanik. Foto Istimewa A A A JAKARTA - Tanah vulkanik dari letusan gunung berapi, ternyata memiliki kandungan zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Kandungan berbahaya itu, bisa menyebabkan masalah kesehatan. Anita Yuliyanti, Peneliti Ahli Pertama bidang Geologi, Indonesian Institute of Sciences LIPI mengatakan, batuan permukaan tanah di sekitar tepian kawah gunung berapi hingga radius sekitar 1 km, mengandung zat kimia. "Dikenal sebagai potential harmful elements PHEs. Zat ini terdiri dari logam berat dan beberapa unsur lain yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, karena sifatnya yang toksik beracun dan karsinogenik dapat memicu kanker," katanya, dilansir dari The Conversation, Kamis 8/6/2023. Baca Juga Lebih lanjut dikatakan, pihaknya melakukan penelitian di kawasan Taman Wisata Alam Talaga Bodas, di Garut, Jawa Barat. Kawasan ini berada tidak jauh dari lahan perkebunan warga. "Temuan kami juga memperkuat penelitian di negara lain yang mengungkapkan adanya kandungan zat-zat berbahaya dalam batuan vulkanik," sambungnya. Tanah vulkanik sering dimanfaatkan warga untuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Material vulkanik yang kaya akan nutrien unsur hara membuat tanah Indonesia terkenal subur dan cocok untuk perkebunan. Baca Juga Namun, saat tumbuhan menyerap unsur hara dalam tanah, tidak jarang zat berbahaya juga turut terserap ke dalam produk pangan. Zat berbahaya itu meliputi arsenik, antimon, kadmium, kobalt, kromium, dan merkuri. Penjelasan mengenai 6 zat kimia berbahaya itu sebagai berikut 1 Arsenik As kanker gunung api aktif aktivitas vulkanik tanah Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 7 jam yang lalu 8 jam yang lalu 10 jam yang lalu 12 jam yang lalu 13 jam yang lalu 14 jam yang lalu Mikrobatanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian kita umumnya memiliki kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah.
Unsur hara suntuk diperlukan untuk membantu pertumbuhan dari tanaman. Kesanggupan elemen ini sesungguhnya sudah tersedia di alam, namun terkadang enggak mencukupi. Peristiwa ini yang membuat petani sering menambahkan hara dalam bentuk cendawan pada tanaman, sehingga pokok kayu tidak mengalami kekurangan nutrisi. Apa Itu Definisi dan Pengertian bermula Elemen Hara Zat Hara3 Khasiat Unsur Hara Lakukan Tumbuhan dan Tanaman1. Merangsang Pertumbuhan Akar susu2. Membantu Membentuk Klorofil Daun3. Memperkencang TanamanCiri-ciri Tanaman Nan Kesuntukan Unsur Hara16 Diversifikasi Unsur Hara yang Dibutuhkan Pokok kayuAtom Hara MakroUnsur Hara MikroCara Mendeteksi Kandungan Unsur Hara Dalam Tanah Apa Itu Definisi dan Pengertian bermula Elemen Hara Zat Hara Zat hara adalah paparan mengenai tingkat kesuburan yang dimiliki oleh satu saduran kapling. Dengan mengetahui bagaimana kondisi zat pada sepuhan lahan, petani boleh menentukan secara lebih baik adapun jenis tanaman apa yang setuju di budidayakan puas petak tersebut. Jika sampai hara tidak tercukupi alias bahkan tidak ada, maka kegiatan metabolisme tanaman bisa hanya terganggu atau sampai-sampai terhenti. Jika telah demikian, maka para penanam juga akan dirugikan, sehingga harus segera ditindaklanjuti agar kehabisan zat makanan bukan semakin parah dan mengganggu budidaya. 3 Khasiat Unsur Hara Lakukan Tumbuhan dan Tanaman Seperti yang diketahui, hara n kepunyaan banyak sekali guna untuk tumbuh kembang pohon. Faedah dari hara sendiri tergantung pada jenis haranya. Buat lebih jelasnya mengenai kemujaraban hara, Beliau bisa simak ulasan yang berikut ini 1. Merangsang Pertumbuhan Akar susu Zat hara bisa digunakan bikin panas pertumbuhan dari akar tumbuhan, khsususnya akar benih ataupun keberagaman tanaman muda. Akar tunggang seorang merupakan putaran pecah tanaman nan memiliki peran bermakna, terutama bikin menyerap air yang bermakna n domestik pertumbuhan. Keseleo satu hara yang memiliki peran internal pertumbuhan akar adalah phospor. 2. Membantu Membentuk Klorofil Daun Salah satu hara nan memiliki peran ini adalah nitrogen nan juga adalah hara mutlak dibutuhkan maka itu tanaman. Zat bau kencur daun atau zat hijau merupakan zat yang berguna kerjakan berbuat proses pernapasan. Adapun pengertian bermula fotosintesis ialah proses tanaman yang menidakkan sinar matahari menjadi makanan. 3. Memperkencang Tanaman Manfaat yang satu ini bisa didapatkan dari zat hara yang positif potasium. Kalau tanaman tercukupi kebutuhan kaliumnya, maka bagian daun, anakan, dan juga biji pelir bukan akan mudah mengalami kerontokan. Pokok kayu juga akan bertambah resistan terhadap yang namanya kekeringan hingga gagguan masalah yang merugikan. Setiap hara yang cak semau, memiliki peran dan manfaatnya seorang-sendiri bakal pokok kayu. Inilah kenapa, mencukupi kebutuhan hara tiap tumbuhan ialah hal yang harus dilakukan. Dengan demikian, tumbuhan juga akan merecup secara subur dan tidak mengalami gangguan akibat kurang nutrisi. Ciri-ciri Tanaman Nan Kesuntukan Unsur Hara Lantas bagaimana caranya sempat jika tanaman sudah tercukupi haranya atau belum? Untuk hal yang suatu ini, petambak bisa lihat dulu terbit ciri-cirinya. Tanaman nan bukan tercukupinya haranya biasanya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti yang berikut ini Kekurangan hara kalium => Daun tua akan mengernyit dan patah mayang. Buah juga enggak akan bertaruk secara sempurna hingga tidak tahan saat disimpan Kekurangan hara phospor => Saat tanamannya berbuah, buahnya akan mungil dan kualitasnya buruk. Selain itu, got daun akan bercelup merah keunguan dan akan layu laun Kekurangan hara nitrogen => Tanaman bisa hanya kurus dan lagi kerdil. Pertumbuhan berbunga pohon juga menjadi makin lambat. Saat telah berbuah, tumbuhan yang kekurangan nitrogen akan cepat menguning dan copot Karena merugikan, maka hendaknya lekas dilakukan penanggulangan sesuai dengan gejala yang muncul. Karena jika kebutuhan haranya tidak tercukupi, maka kualitas dan kuantitas hasil panen sekali lagi akan terdampak. Seandainya sudah demikian, hasil pendapatan semenjak penjualan panen pula dapat berkurang. 16 Diversifikasi Unsur Hara yang Dibutuhkan Pokok kayu Tersedia 2 tipe hara yang dibutuhkan maka dari itu pokok kayu yakni hara makro dan yang mikro. Bakal mengetahui secara lebih jelas mengenai kedua molekul hara ini, Anda bisa simak langsung ulasannya di sini Atom Hara Makro Unsur ini bisa didapatkan semenjak incaran organik ataupun dari pupuk kimia. Untuk hara makro yang dari bermula bahan organik, boleh didapatkan pecah sisa pelapukan bahan kompos atau baja kandang. Adapun beberapa hara yang termasuk ke dalam hara makro antara bukan adalah umpama berikut Hara nitrogen N => Hara yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman ini memiliki peran dalam mewujudkan lemak, zat putih telur, setakat senyawa organik yang enggak. Phospor P => Hara ini dibutuhkan dalam besaran samudra atau makro. Unsur nan satu ini memiliki karakteristik tidak mudah larut ke dalam air hingga cenderung lambat pergerakannya di dalam tanah Kalsium Ca => Berasal dari bahan kapur dan juga pupuk. Kesuntukan zat kapur bisa menyebabkan daun mengalami perubahan warna hingga berkeriput Magnesium Mg => Atom nan satu ini dominan keberadaannya di fragmen daun. Magnesium juga menjadi aktivator yang berperan n domestik terjadinya transportasi energi pecah beberapa jenis enzim plong pokok kayu Belerang S => Sulfur sendiri merupakan salah satu hara esensial pohon seperti halnya unsur N,P, dan juga K. Detik tanaman kekurangan welirang, sira bisa saja merecup terlambat setakat kerdil Kalium K => Memiliki peran kerumahtanggaan mengeset proses fisiologi berasal tumbuhan sebagaimana halnya akumulasi, transportasi karbohidrat, sampai mengatur sirkulasi air. Unsur Hara Mikro Selain unsur makro, terdapat partikel mikro yang sebaiknya juga dicukupi, namun dalam kuantitas yang sedikit. Untuk spesies hara mikro, Sira bisa langsung simak keberagaman-jenisnya di bawah ini Boron Bo => Di dalam tanah, hara yang satu ini tersedia dalam besaran nan rendah. Hara yang satu ini lagi mudah tercuci Molibdenum Mo => Punya tugas sebagai pembawa elektron arti mengubah nitrat menjadi enzim. Keberagaman hara ini juga n kepunyaan peran intern fiksasi nitrogen Seng Zn => Disebut juga zinc yang memiliki peran dalam aktivator enzim hingga membantu terjadinya proses pernapasan Besi Fesi => Memiliki peran dalam pembentukan protein dan lagi katalisator pembentukan klorofil. Besi juga mempunyai peran menjadi aktivator beberapa enzim. Mangan Mn => Partikel mikro ini mempunyai peran sebagai koenzim hingga perumpamaan aktivator untuk bilang jenis enzim respirasi Klor CI => Hara nan satu ini tertumbuk pandangan dalam osmosis yakni rayapan air atau zat terlarut dalam sel. Kembali terlibat dalam keadilan ion yang diperlukan sreg tanaman Tembaga Cu => Memiliki guna penting adalah sebagai aktivator dan mengirimkan beberapa jenis enzim. Tembaga pula mendukung kerumahtanggaan kelancaran fotosintesis Selain unsur hara di atas, cak semau juga 3 hara nan sudah tersaji di mega dan kembali air. Tentang jenisnya merupakan oksigen O2, hidrogen H, Zat arang C. Mengetahui segala apa itu hara dan juga gejala saat kehilangan unsur tertentu, adv amat penting bakal diketahui. Pendanaan di rataan persawahan dan pun pertanian adalah investasi yang banyak dicari, karena menawarkan banyak kelebihan. Jika memang memiliki minat bikin berinventasi di bidang tersebut, Dia bisa hubungi solusi investasi dan agro bisnis semenjak agrosolusi. Anda bisa ejekan wawanrembuk dan soal melalui kontak nan ada.1 Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya. Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai. Idealnya, petani sebelum bertanam sudah tahu keadaan kandungan hara esensial dalam tanah yang akan ditanami. Apakah cukup atau apa yang kurang. Diagnosa dengan uji laboratoris pertanyaan itu dapat terjawab, tetapi butuh biaya yang bagi petani kecil umumnya di luar jangkauan. Lagi pula prosedur dan pelaksanaan perlu waktu cukup lama. Mengetahui status hara esensial dalam tanah sebelum ditanami penting karena kekurangan salah satu hara esensial, makro ataupun mikro, akan menimbulkan akibat negatif tertentu pada tanaman, pertumbuhan atau hasilnya. Kebutuhan tersebut tampaknya kini sudah dapat dipenuhi dengan mudah, murah dalam jangkauan petani kecil. Kabar gembira itu berupa kemunculan teknik baru uji kandungan hara esensial dalam tanah yang dinamai Minus-One Element Technique MOET. MOET dirancang oleh pakar agronomi Dr. Cesar Mamaril, yang setelah pensiun dari Pusat Riset Padi Internasional IRRI bekerja selama 17 tahun sebagai konsultan senior tanah dan agronomi pada Philippine Rice Research Institute PhilRice. Di PhilRice, ia besama rekan sekerja mengembangkan dan mengaplikasikan MOET untuk pertanian padi di dataran rendah. Dalam satu uraian yang dimuat Majalah RiceToday edisi terbaru, Dr. Mamaril menekankan kegunaan dan manfaat teknik hara minus satu yang dirancangnya. Dari 16 hara esensial yang dibutuhkan tanaman, 13 jenis diperoleh dari tanah yakni nitrogen N, posfor P, kalium K, kalsium Ca, magnesium Mg, sulfur S, tembaga Cu, besi Fe, mangan Mn, seng Zn, dan boron Bo. Tiga lainnya dari udara dan air, yakni karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Kekurangan salah satu hara esensial ini akan menyebabkan tanaman tidak tumbuh normal. Tanaman menyerap hara dari tanah atau air dalam tanah sehingga hara yang tertinggal akan berkurang karena hasil atau juga limbah tanaman terbawa keluar lahan. Untuk memenuhi kecukupan hara maka dilakukan pemupukan pada tanah. Masalahnya pemupukan seolah sudah menjadi rutinitas memenuhi resep anjuran, tidak secara terukur jumlah dan terpilih jenis hara sesuai dengan status hara masing-masing dalam tanah. Untuk menghemat penggunaan pupuk maka informasi tentang hara mana yang kurang pada tanah yang akan ditanami menjadi penting. Apalagi aplikasi pupuk yang berlebihan akan merugikan lingkungan. Konsep MOET Dengan konsep MOET dimaksudkan agar petani cukup menambahkan saja hara yang berdasarkan analisis kurang pada tanah yang akan ditanami. Informasi tentang hara esensial yang kurang dapat dideteksi dengan cara melakukan formulasi pemupukan yang pada setiap pemupukan ada satu unsur hara yang tidak diikutkan teknik minus satu unsur hara/MOET. Dengan tidak memberikan satu jenis hara akan dilihat apa dampaknya pada pertumbuhan tanaman. Itu dipraktekkan pada contoh-contoh tanah yang diambil dari lahan pertanaman. Pada kit MOET yang digunakan pada pertanian padi di dataran rendah Pilipina, formulasi pemupukan MOET dibatasi pada unsur-unsur hara untuk N, P, K, S, Zn dan Cu. Alasannya adalah bahwa di bagian terbesar pertanian padi dataran rendah Pilipina keenam unsur hara itu selalu kurang. Jadi disusun 7 formulasi pemupukan sebagai uji status hara tanah, yakni Minus N tidak mengandung N tetapi lima hara lainnya ada; Minus P; Minus K; Minus S; Minus Zn; Minus Cu; dan Lengkap semua ke enam unsur hara ada. Pelaksanaannya sederhana saja. Wadah uji menggunakan pot-pot atau wadah plastik yang dapat menampung 4 kg sampel tanah basah jumlah pot sama dengan jumlah formulasi pemupukan. Dari lahan satu hektar yang cukup seragam sebaiknya diambil secara sampel tanah dari 35 lokasi. Untuk lahan yang tingkat kesuburan bergradasi seperti lahan miring diperlukan sampel dari lebih banyak lokasi. Sampel diambil sebelum tanah diolah/dibajak. Bibit yang berumur 12 hari sebanyak paling sedikit 5 batang lalu ditanam ke dalam masing-masing pot dengan formulasi pemupukan masing-masing. Tanah dibiarkan tetap basah tetapi tidak tergenang air hingga tanaman sudah cukup mantap. Pengairan semua tanaman dilakukan dengan air dari sumber yang sama dengan yang digunakan pada lahan pertanian padi yang dikelola. Sesudah 10 hari, sebagian tanaman padi dalam pot dicabut, tinggalkan hanya dua batang yang dinilai terbaik. Bukti Visual Dalam 30 hari setelah pindah tanam bibit ke pot sudah akan terbukti secara visual perbedaan pertumbuhan tanaman antara pot. Juga bida dibandingkan pada tanaman di pot dengan formulasi pemupukan lengkap. Dapat disaksikan mana yang tumbuh baik, mana yang kurang baik dan di pot dengan formulasi mana yang minus hara apa. Bisa disimpulkan tanaman dalam pot yang mana kekurangan unsur hara apa. Atau tanah dari lokasi mana kekurangan unsur hara apa. Bila tanaman pada semua pot berisi tanah sampel dari satu lokasi bagus dan seragam pertumbuhannya, maka tanah di lokasi bersangkutan tidak kekurangan unsur hara yang masuk dalam formulasi. Untuk memperoleh ketepatan analisa yang lebih akurat, sesudah 45 hari sejak pindah tanaman padi dalam pot dicabut dan biomasanya ditimbang. Dengan bukti visual demikian, petani akan tahu tanah di lokasi mana yang perlu diberi pemupukan unsur hara apa. Petani tinggal memilih unsur hara mana yang masih perlu ditambahkan sesuai dengan takaran sesuai anjuran para penyuluh pertanian. Selain hemat biaya, penggunaan sistem analisis hara tanah MOET juga mengurangi dampak merugikan pupuk terhadap lingkungan serta menambah hasil dan pendapatan bagi petani. Harus diakui model uji MOET ini merupakan temuan sangat cerdas tetapi sederhana, murah dan mudah serta dapat dapat dilakukan sendiri oleh petani kecil. Dr. Mamaril mengaku merancang konsep MOET itu ketika masih bekerja sebagai peneliti IRRI yang bertugas di Indonesia. Kit MOET kini tersedia bagi peminat dengan harga sekitar 4 dolar AS di Philippine Rice Research Institute. Olson PS Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066 Padakesempatan kali ini saya akan membuat Cara Pembuatan Kompos Cair Untuk Mempersubur Tanaman Anda. Pupuk kompos memiliki beragam jenis,ada yang berjenis kompos padat dan ada juga yang berjenis kompos cair.Pupuk kompos cair memiliki banyak manfaat seperti dapat memperbaiki sifat fisik tanah, kimia, dan biologi tanah,dan juga dapat
Cara Mengetahui Kandungan Unsur Hara – Berbicara tanah kering, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai lahan kering cukup luas. menurut BPS tahun 2013, lahan kering di Indonesia yang terdiri dari lahan tegal dan ladang memiliki luas 14,38 juta ha. Namun kabarnya sebagian besar lahan tersebut banyak yang mengalami kerusakan akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan. Sehingga terjadi penurunan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Padahal kandungan bahan organik dan unsur hara yang tinggi adalah faktor penting dalam meningkatkan produksi pertanian nasional. Saat ini kebanyakan petani banyak bilang bahwa kondisi tanah mereka tak sebaik 10 atau 20 tahun yang lalu. Bahkan kebanyakan dari mereka ragu jika menanam tanpa menggunakan pupuk kimia sama sekali. Perangkat Uji Tanah Kering PUTK. Image source Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kandungan unsur hara tanah, yakni untuk mengetahui unsur hara apa yang tersedia dan yang tidak tersedia. Dengan demikian petani dapat mengetahui kandungan tinggi atau rendah-nya kandungan unsur hara di lahan mereka, kemudian melakukan pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk mengetahui kandungan unsur hara tanah biasanya dilakukan analisis sampel atau contoh tanah di laboratorium kimia tanah. Tentu saja tidak semua petani mempunyai kemampuan akses ke lab tanah. Bagi sebagian petani mungkin hal tersebut nampak merepotkan. Bagi petani yang penting adalah tahu hasil akhirnya. Untuk mengukur kandungan unsur hara tanah, P, K, C organic/N, ph dan kebutuhan kapur, bisa menggunakan perangkat PUTK, yaitu perangkat uji tanah kering. PUTK merupakan alat bantu bantu analisis hara tanah kering yang dapat dilakukan secara mandiri cepat. Dengan PUTK pengukuran unsur hara tanah bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Nah, di artikel kali ini kita akan mengulas cara mengetahui kandungan unsur hara tanah, N, P, dan K menggunakan PUTK. Deskripsi perangkat PUTK Cara Mengetahui Kandungan Unsur Hara Komponen PUTK, terdiri 4 komponen utama yaitu pertama, berbagai jenis pereaksi yaitu pereaksi P, K, C Organic, pH dan kebutuhan kapur. Kedua, bagan warna, yaitu bagan warna P, K, C Organic, pH dan bagan kebutuhan kapur dan bagan kebutuhan bahan oganik. Macam-macam pereaksi pada PUTK. Image source Ketiga, peralatan tabung reaksi volume 10 ml, sendok stainless, pengaduk dari kaca, rak tabung reaksi, sikat pembersih tabung reaksi, dan kertas tisu. Keempat, buku petunjuk penggunaan PUTK. Sebelum menggunakan PUTK, langkah pertama adalah pengambilan contoh/sampel tanah. Contoh tanah yang diambil merupakan contoh tanah komposit dan harus mewakili lahan yang akan dianalisis lahannya. Cara membuat sampel/contoh tanah komposit Contoh tanah komposit merupakan contoh tanah yang siap untuk dianalisis dan dianggap mewakili lahan 5-8 hektar lahan kering. Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil contoh tanah, contoh tanah diambil sebelum tanam atau menjelang pengolahaan tanah. Rumput, batu dan kerikil dan sisa bahan organic segar yang terdapat di permukaan tanah harus disingkirkan. Tanah dalam kondisi tidak terlalu basah. Pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan cara yang benar agar rekomendasi pemupukannya lebih tepat dan akurat Areal atau lahan yang akan diambil contoh tanahnya, perlu diperhatikan tekstur, warna tanah, topografi, pertumbuhan tanaman dan penggunaan tanahnya.. Pada lahan datar, pengambilan contoh tanah individu bisa dengan cara diagonal, zig zag, atau random acak. Untuk lahan hamparan lahan kering yang relative homogen. Satu contoh tanah komposit dapat mewakili 5-8 hektar lahan kering. Sementara itu pada lahan berlereng, area pengambilannya dibagi berdasarkan lereng atas, tengah dan bawah. Tanah individu yang diambil harus sama dari ketebalan, berat atau kedalaman antar satu titik dengan titik yang lain, misal 500 gram tiap titik. Contoh tanah individu diambil pada kedalaman 0-20 cm dengan cangkul sekor atau bor tanah. Contoh-contoh tanah individu tersebut lalu dicampur dan diaduk merata dalam ember, dari campuran contoh tanah tersebut kemudian diambil lagi setengah kilo di plastic bening diberi keterangan lokasi, waktu dan nama pengambil sampel. Contoh tanah itulah yang disebut dengan contoh tanah komposit yang siap untuk dianalisis. Cara Penetapan Status Hara P Tanah Ambil contoh tanah sebanyak setengah sendok spatula atau 0,5 ml. Masukkan kedalam tabung reaksi. Tambahkan 3 ml perekasi p1, kemudian aduk menggunakan pengaduk kaca sampai homogen. Kemudian tambahkan perekasi p2 sebanyak kurang lebih 10 butir atau seujung sendok spatula, lalu dikocok 1 menit, pereaksi p2 ini dibutuhkan hanya sedikit sekali, setelah dikocok 1 menit diamkan selama 10 menit. Didalam bagan warna ada 2 pilhan, untuk tanah non-andisol dan andisol. Karena tanah yang kita analisis bukan tanah andisol maka kita gunakan tanah yang atas. Bandingkan warna yang dihasilkan dengan tabel warna P tanah, apakah hasil P tanahnya rendah, sedang atau tinggi. Cara Penetapan Status Hara K Tanah Ambil contoh tanah sebanyak setengah sendok spatula atau 0,5 ml. Masukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 4 ml perekasi k1, kemudian aduk menggunakan pengaduk kaca sampai homogen, diamkan 5 menit sampai larutan menjadi jernih. Kemudian tambhakan perekasi k2 sebanyak 2 tetes, lalu dikocok diamkan selama 5 menit. Terakhir tambahkan 2ml k3 secara perlahan-lahan melalui dinding tabung, diamkan beberapa saat lalu amati kabut putih yang terbentuk antara k3 dan dibawahnya. Hasil pengukuran menunjukkan kadar K rendah jika tidak ada endapan putih, K sedang jika ada sedikit endapan putih dan K tinggi jika banyak endapan putih. Cara Penetapan C Organic Tanah Memiliki korelasi postif dengan kadar N tanah. Digunakan untuk mengestimasi kada C Organic tanah yang selanjutnya dapat dikaitkan dengan potensi ketersediaan N dalam tanah. Ambil contoh tanah sebanyak setengah sendok spatula atau 0,5 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi. Tambahkan 1 ml pereaksi c1, aduk dengan pengaduk kaca, hingga homogen, kemdian tambahkan pereraksi c2 tetapi jangan diaduk, diamkan selama 10 menit. Apabila busa yang terbentuk sama atau kurang dari 2 cm, maka kandugan C Organic tanah tergolong rendah, dan rekomendasi pemberian bahan organiknya sebanyak 2 ton/hekatar. Bila tinggi busa lebih dari 2 meter. Maka C Organic tanah sedang dan tinggi, dengan rekomendasi pemberian bahan Organic 1 ton/hektar. Baca juga Cara Mudah Mengukur Kekurangan Unsur Hara Plant Deficiency Guide dari Daun Tanaman Nah, sobat itulah cara penggunaan PUTK, sebuah perangkat untuk mengetahui mengukur kandungan unsur hara tanah, utamanya unsur hara N, P dan K. PUTK itu ibarat miniatur laboratorium yang dapat kita bawa langsung ke lahan pertanian kita. Ya walaupun prosesnya agak panjang ya. PUTK, miniatur laboratorium kimia tanah. Bersifat portabel mudah dibawa kemana-mana. Image source tokopedia Apalagi jika dibandingkan dengan perangkat sensor berteknologi canggih, yang dapat mengukur kesuburan tanah dengan cepat dan bisa diakses via smartphone. Tentu saja perangkat PUTK kalah jauh soal itu. Namun apapun itu, paling tidak adanya PUTK ini bisa membantu petani untuk mengukur kualitas dan kesuburan tanah milik mereka. Bagaimana menurut anda ? Apakah anda punya pengalaman menggunakan PUTK ? Related postsCara Membuat Biochar Bahan Utama Terra PretaInilah Cara Pemupukan Ngirit Biaya [Hanya Sedikit Petani Yang Tahu]Inilah Perbedaan Agribisnis, Agroindustri dan AgroteknologiTips dan Cara Pemupukan Tanaman Secara Tepat !Keren ! Negara Gurun Arab Saudi Bisa Swasembada Sayur dan Buah. Ternyata Begini Caranya !Sama-Sama Sumber Fosfor P, Berikut Ini Beda Pupuk SP36 dan TSP !